Sabtu, 16 Juni 2018

Ramadhan Class for Kids 2018

Sholat…
Adalah tiang agama kata guru SD saya dulu
Bagaimana bangunan bias berdiri kokoh tanpa tiang??
Itulah perumpaan Islam tanpa Sholat
Bahkan Sholat menjadi pembeda utama antara muslim dan kafir
Sholat adalah amalan yang pertama kali di hisab
Bila baik sholatnya, maka baik pula seluruh amalnya
Lantas bagaimana bila sebaliknya???
Galaunya saya..
Apakah juga menjadi kegalauan para orang tua yang lain??
Saat anak2 kita tumbuh tanpa pembiasaan disiplin sholat sejak dini, tanpa pembiasaan menghafal bacaan2 ditiap gerakannya, tanpa motivasi pembangunan kesadaran bagaimana pentingnya dan utamanya amalan sholat.
Bila umur 7 tahun kita diperintahkan Rasulullah untuk mulai mengajak dan mengajarkan anak2 kita sholat, lantas dilanjutkan umur 10 tahun memaksanya sholat, bahkan diijinkan untuk memukul anak kita bila masih tidak sholat (tentunya memukul dalam kaidah yang dituntunkan)
Lantas dimanakah posisi kita, dan posisi anak2 kita sekarang?
Sholat 5 waktu butuh perjuangan, jangankan untuk anak2,
untuk kita orang dewasa pun butuh azzam dan pemaksaan diri yang kuat
untuk tetap istiqomah, apalagi anak2…
Lalu kapan kita mau memulainya..?? “Care” dengan sholat anak2 kita..
Bila dua atau tiga tahun lagi mungkin mereka sudah akil baligh…
dimana setiap sholat yang anak kita tinggalkan telah menjadi catatan dosa baginya.
Siapkah mereka langsung mendadak sholat 5 waktu??
bila sekarang sholatnya hanya 1 atau dua waktu saja..itupun tidak tiap hari…
Siapkah mereka segera menghapal seluruh bacaan wudhu dan sholat?
Bila sekarang doa iftitahpun baru hapal separuhnya….
Bila itu terjadi…siapa yang bersalah?
Anak kita yang tidak mau sholat..
Ataukah kita yang sejak awal memang tidak “care” dengan itu?
Ataukah tugas guru nya disekolah..karena kita merasa sudah membayar mahal untuk sepaket pendidikan anak2 kita.
Yang pasti tanggung jawab kita sebagai orang tua,
tetap harus kita pertanggungjawabkan di yaumul hisab nanti..
Sudahkah kita “mempersiapkan dengan maksimal” sholat anak2 kita???
Catur Wuri Damayanti ( Rurie Damayanti) untuk Manarul Ilmi


0 komentar:

Posting Komentar